Banyak industri besar dan perusahaan manufaktur mengandalkan genset sebagai sumber daya cadangan. Namun, salah satu masalah yang sering terjadi adalah tegangan yang tidak stabil atau naik turun. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan operasional hingga kerusakan peralatan listrik. Oleh karena itu, memahami penyebab ketidakstabilan tegangan genset sangat penting agar langkah pencegahan dapat dilakukan.
Penyebab Tegangan Genset Naik Turun
1. Masalah pada AVR (Automatic Voltage Regulator)
AVR adalah komponen utama yang bertugas mengatur tegangan output genset. Jika AVR rusak atau tidak berfungsi dengan baik, tegangan yang dihasilkan bisa naik turun drastis.
2. Beban Listrik yang Tidak Stabil
Fluktuasi beban listrik yang terhubung dengan genset dapat menyebabkan tegangan tidak stabil. Jika ada perubahan beban yang mendadak, genset mungkin tidak mampu beradaptasi dengan cepat.
3. Masalah pada Sistem Pengapian
Busi dan sistem pengapian yang kotor atau rusak bisa mempengaruhi pembakaran bahan bakar dalam mesin genset, yang pada akhirnya mempengaruhi kestabilan tegangan.
4. Kualitas Bahan Bakar yang Buruk
Bahan bakar berkualitas rendah dapat menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna, yang berdampak pada fluktuasi tegangan output genset.
5. Kondisi Alternator yang Tidak Prima
Alternator yang sudah aus atau mengalami kerusakan dapat mengganggu produksi listrik dan menyebabkan tegangan naik turun.
6. Kabel dan Sambungan Listrik yang Longgar
Kabel yang tidak terpasang dengan baik atau mengalami korosi dapat menghambat aliran listrik dan menyebabkan ketidakstabilan tegangan.
7. Kapasitas Genset yang Tidak Sesuai
Jika beban listrik yang digunakan melebihi kapasitas genset, maka tegangan akan turun drastis karena genset dipaksa bekerja di luar batas kemampuannya.
Apa yang Menyebabkan Tegangan Genset Kurang dari Semestinya?
Selain naik turun, ada juga kondisi di mana genset menghasilkan tegangan lebih rendah dari yang seharusnya. Beberapa penyebabnya antara lain:
- Kerusakan pada AVR atau Sensor Tegangan yang menyebabkan suplai daya ke beban menjadi lebih rendah dari standar.
- Kurangnya RPM pada Mesin Genset akibat masalah mekanis atau bahan bakar yang tidak optimal.
- Koil atau Stator Alternator yang Bermasalah, menghambat produksi daya listrik sesuai kebutuhan.
- Overload Genset, di mana daya yang dibutuhkan lebih besar dari yang bisa dihasilkan.
Tegangan normal pada genset tergantung pada spesifikasi dan kebutuhan listrik yang digunakan. Namun, secara umum:
- Genset satu fase biasanya memiliki tegangan normal sekitar 220V – 230V, yang umum digunakan untuk kebutuhan rumah tangga atau usaha kecil.
- Genset tiga fase biasanya beroperasi pada 380V – 400V, yang lebih cocok untuk industri, manufaktur, dan perusahaan dengan kebutuhan daya besar.
Jika tegangan genset berada di luar batas normal ini, maka perlu dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap AVR, alternator, beban listrik, dan komponen lainnya untuk memastikan genset tetap bekerja optimal dan tidak mengalami gangguan yang bisa merugikan operasional bisnis.
Untuk menghindari masalah tegangan yang tidak stabil, sangat penting menggunakan genset berkualitas tinggi yang dirawat dengan baik. Global Airtech menawarkan solusi rental genset dengan perawatan terbaik dan teknologi terkini untuk memastikan kestabilan daya listrik bagi industri dan bisnis Anda.
Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam rental genset, Global Airtech menyediakan genset dengan sistem AVR berkualitas tinggi dan dukungan teknisi profesional. Jangan biarkan tegangan genset yang tidak stabil mengganggu operasional bisnis Anda! Hubungi Global Airtech sekarang untuk rental genset dan dapatkan solusi energi terbaik untuk kebutuhan industri Anda.
Sumber:
Artikel Honda Power Products. Cause of Unstable Genset. Diakses Maret 2025.
Artikel Diesel Generator Tech. Diesel Generators Reasons for Unstable Rotational Speed of Diesel Generator. Diakses Maret 2025.